“Ada orang yang tidak mau makan nasi saat diet. Kita suka lupa, selain sebagai sumber karbohidrat, di dalam nasi juga ada vitamin dan mineral seperti zat besi, fosfor, magnesium, dan mangan. Jangan terlalu restriktif saat menjalankan program diet,” kata dia.
Risiko lain apabila Anda melakukan diet ekstrem yakni terkena batu empedu. Dokter spesialis gizi, Samuel Oetoro mengatakan, diet ekstrim atau penurunan berat tubuh lebih dari 1,5 kg per minggu artinya asupan lemak dalam tubuh sangat sedikit atau bahkan tidak ada, termasuk lemak yang sehat.
“Secara fisiologis, saat lemak masuk ke usus 12 jari, secara otomatis kantong empedu akan memompa cairan ke usus 12 jari, karena lemak baru harus bercampur dengan empedu untuk bisa diserap tubuh, di samping nanti diproses lagi dengan enzim pencernaan,” ujar Samuel.
“Kalau asupan lemak sangat sedikit atau tidak ada, maka tidak ada rangsangan bagi kantong empedu untuk memompa keluar cairan empedu. Akhirnya empedu tersimpan saja di dalam kantong, mengendap, dan lama-lama terbentuklah batu empedu,” imbuh Samuel.
Namun, apabila Anda menerapkan program diet yang benar, lemak tetap ada, tapi lemak sehat, sehingga empedu akan dipompa keluar dari kantong, dan tidak terjadi pembentukan batu empedu.
Pakar gizi menekankan Anda memenuhi semua komponen zat gizi, merujuk pada saran Kementerian Kesehatan yakni Isi Piringku. Satu piring dibagi menjadi dua bagian. Dua pertiga dari setengah bagian pertama diisi karbohidrat, dan sepertiganya protein. Pilih karbihidrat kompleks, untuk protein bisa nabati dan hewani.
Kemudian, pada setengah piring bagian kedua, Anda bisa mengisi dua pertiganya dengan sayur dan sepertiganya buah.
Terkait jam makan, Feni mengatakan sampai sekarang belum ada kepustaan yang mengaturnya. Menurut dia, jam makan ketat sangat menyulitkan di kehidupan sehari-hari. Dia menyarankan, ANda mencoba makan di waktu yang konsisten setiap hari, tapi tidak perlu harus sangat ketat di jam yang benar-benar sama.
“Memang menurut studi, waktu makan yang tidak konsisten kurang baik, karena berhubungan dengan ritme sirkadian kita. Waktu makan yang konsisten akan membantu metabolisme tubuh,” demikian kata Feni.
Jadi, apabila Anda ingin melakukan diet khusus termasuk untuk menurukan berat badan atau diet orang dengan penyakit tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi.(anjas)













Komentar