oleh

Wisata kota menyusuri bangunan bersejarah di Jember

Dari masjid lama menuju masjid Jami’ Al Baitul Amien baru melewati jembatan penyeberangan yang memang menghubungkan dua masjid tersebut. Bangunan masjid itu tergolong unik dan ikonik karena kubahnya berwarna hijau mirip atap Gedung DPR RI di Senayan Jakarta.

Kubah bundar itu menggambarkan meluasnya kebutuhan seluruh umat manusia tanpa dibatasi dengan sudut-sudut tertentu yang akhirnya diaplikasikan pada bentuk kubah masjid yang berjumlah tujuh dan memiliki 17 tiang penyangga memiliki filosofi tertentu.

Dari masjid Al Baitul Amien, wisatawan mengunjungi bangunan bersejarah lainnya di Menara air Pasar Tanjung yang menjadi ikon bersejarah di Kabupaten Jember.

Hasti mengatakan Pasar Tanjung itu memiliki nilai sejarah karena gema Proklamasi di Jember pertama kali diperdengarkan dari Radio RRI yang berada di Kantor Mantri Pasar.

“Menara air Pasar Tanjung itu ada sejak sejarah perkebunan Jember dan memang salah satu bangunan heritage di Jember karena berdasarkan tahun penanda di pintu masuk menara air itu tertulis tahun 1932,” katanya.

Menara air peninggalan Belanda itu menjadi heritage yang masih meninggalkan jejak berupa bangunan menjulang tinggi yang kokoh dan khas, sehingga wisatawan City Tour naik ke rooftop Pasar Tanjung untuk melihat bangunan bersejarah itu sambil berswafoto.

Perjalanan wisatawan kemudian menuju ke Gedung NV. Landbouw Maatschappij Oud Djember (LMOD) yang merupakan bangunan sejarah perkebunan di Jember yang telah ada sejak tahun 1859.

Hasti mengatakan bangunan yang kini menjadi Kantor PTPN XII itu merupakan cikal bakal perkebunan di Jember, bahkan di Indonesia karena sejarah perkebunan memang bermula dari Jember dan arsitektur bangunan Belanda tersebut masih terpelihara dengan baik dengan ciri khasnya.

NV. LMOD merupakan nama usaha dagang yang didirikan oleh George Birnie di sektor perkebunan dengan komoditas awal usaha perusahaan pada zaman itu adalah tembakau, yang kemudian meuas ke ke kopi dan gula.

Setelah berkeliling ke NV LMOD, wisatawan kembali diajak berkeliling menyusuri Jalan Gajah Mada untuk melihat sejumlah bangunan kuno di sepanjang jalan dan singgah di Masjid Roudhlotul Muchlisin yang juga masjid ikonik di Kabupaten Jember.

Setelah mengelilingi sejumlah lokasi wisata heritage, wisatawan diajak beristirahat sambil ngopi di Cafe Rollas yang bangunannya juga bersejarah karena dulunya berfungsi sebagai wisma perusahaan LMOD dan kini masih dikelola PTPN XII yang diubah menjadi sebuah kafe dengan bangunan kuno.

“Berkeliling kota Jember dengan mengenal beberapa bangunan bersejarah di kawasan kota menjadi salah satu trip yang mengasyikan sebagai wisata edukasi dan heritage dengan tiket cukup murah yakni Rp17.500 per orang,” katanya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed