oleh

Ambruknya Jembatan Ayek Cuhup Tidak Lumpuhkan Aktifitas Warga Empat Desa

LAHAT, jurnalsumatra.com – Perbaikan Jembatan Ayek Cuhup terletak di desa Tanjung Payang kecamatan Lahat Selatan, Kabupaten Lahat yang terjadi pada malam pergantian tahun baru 2024, masih menunggu hasil Rapat Pemkab Lahat.

Ambruknya Jembatan Ayek Cuhup ini, diduga akibat intensitas curah hujan yang menerjang Bumi Seganti Setungguan, pada Malam pergantian tahun baru 2024 sejak pukul 23.36 WIB sampai dengan pukul 00.38 WIB.

Bukan hanya Jembatan Ayek Cuhup yang ambruk, curah hujan berlangsung selama satu jam lebih itu, juga mengakibatkan 70 persen rumah penduduk di kecamatan Lahat Selatan, terendam banjir.

Perumahan yang alami kebanjiran seperti, perumahan Rafika 3 dan 4, perumahan Paza, serta perumahan Rimba Bedug, dan terparah 70 persen rumah warga juga satu unit mobil tidak sempat di Evakuasi di desa Tanjung Tebat kecamatan Lahat Selatan, Kabupaten Lahat.

Informasi yang dikumpulkan dilapangan, Jembatan Ayek Cuhup ini merupakan salah satu akses penghubung 4 desa antaranya, desa Talang Sejemput, desa Kerung, desa Talang Sawah, dan desa Muara Cawang.

Jembatan Ayek Cuhup dengan Lebar 4 meter dan panjang 5 meter, memang usianya cukup tua tersebut, dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Lahat di zaman kepemimpinan Drs.H.Kaprawi Rahim selaku Bupati Lahat.

“Selain usia jembatan Ayek Cuhup ini sudah cukup tua, juga diduga selama ini kurangnya perhatian maupun perawatan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat, sehingga, mengakibatkan jembatan ini ambruk,” ucap Randi (41) yang mengaku warga Talang Sawah, pada Senin (1/1/2024).

Beruntung, diakui Randi, walaupun jembatan Ayek Cuhup ini ambruk, namun, jalur alternatif untuk menuju keempat desa kecamatan Lahat Selatan, Kabupaten Lahat, ada akses jalan lain.

“Selama ini jembatan Ayek Cuhup merupakan satu-satunya akses yang selalu dilalui warga dibeberapa desa dalam kecamatan Lahat Selatan. Namun, akibat intensitas curah hujan pada Malam pergantian tahun baru 2024, sehingga, menyebabkan Jembatan Ayek Cuhup ini Ambruk, dan memaksa warga harus melalui jalur alternatif yang cukup memakan waktu,” ulas Randi.

Warga lainnya Yanti (39) mengaku, dirinya terbiasa kalau pukul 06.30 WIB selalu berangkat ke Pasar PTM di Pasar Lama, namun, saat diperjalanan ia kaget melihat kerumbunan warga memadati Jembatan Ayek Cuhup.

“Melihat kerumunan orang, saya memberhentikan motor dan bertanya ada apa ini, lalu saya lihat jembatan Ayek Cuhup yang biasa saya lalui ternyata ambruk. Selanjutnya, saya melintas di jalan alternatif,” kata Yanti.

Sementara, Kepala BPBD Kabupaten. Lahat Drs.H.Ali Afandi M.Si melalui Kabid BPBD Kedaruratan dan Logistik, Ananta ST, MT mengaku, bahwa untuk perbaikan/pembangunan Jembatan Ayek Cuhup yang ambruk saat malam pergantian tahun baru 2024 tersebut, baru akan dibahas oleh Pemkab Lahat.

“Rencananya besok Selasa akan dirapatkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat, bersama dengan Dinas terkait, untuk langkah-langkah seperti apa yang akan diambil,” ungkap Ananta pada Senin (1/1/2024).

Dijelaskannya, dampak dari ambruknya jembatan Ayek Cuhup tersebut, tidak akan melumpuhkan aktifitas masyarakat Empat Desa yakni, desa Talang Sejemput, desa Kerung, desa Talang Sawah, dan desa Muara Cawang, kecamatan Lahat Selatan.

Masyarakat diakui Ananta, bisa melalui jalur alternatif yang selama ini, akses tersebut memang dilalui oleh warga. Namun, dikarenakan, jalur lain dibangun termasuk Jembatan Ayek Cuhup itu, sehingga, masyarakat lebih memilih melintasi Jembatan.

“Kalau melalui akses alternatif warga membutuhkan waktu cukup lama, sampai ke Pusat Kota Lahat, namun, apabila melintas Jembatan Ayek Cuhup waktu untuk ke Kota Lahat bisa lebih cepat. Perbaik/pembanguna Jembatan Ayek Cuhup yang ambruk ini, akan dilakukan setelah hasil rapat Pemkab Lahat bersama dinas terkait pada Selasa besok,” pungkas Ananta. (Din)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed