oleh

Ciri dan Simbol SM Tower Harus Terpampang Jelas

Berau, jurnalsumatra.com   – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr H Haedar Nashir, M.Si, menyampaikan apresiasi terjalinnya kerjasama antara Suara Muhammadiyah dengan Universitas Muhammadiyah Berau. “Setelah ini SM Tower bisa berdiri di banyak tempat sebagai salah satu pusat keunggulan Muhammadiyah,” kata Haedar Nashir.

PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah meluncurkan SM Tower and Convention di Berau, Kalimantan Timur, Kamis (7/3/2024). Dalam peresmian itu dilakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid SM Tower Berau oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir, M.Si.

Hadir Dr Drs Muhammad Bayu, MM (Rektor UM Berau), Deni Asy’ari Dt Marajo (Dirut PT SCM/Suara Muhammadiyah), Ketua PWM Kalimantan Timur KH Siswanto, Ketua PDM Kalimantan Timur KH Sayuti, pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), perwakilan instansi dan dinas terkait.

Haedar berharap agar SM Tower yang dibangun Muhammadiyah lewat Suara Muhammadiyah harus berdiri megah, besar dan berbintang. “Jangan kecil,” kata Haedar.

Ditekankan Haedar, ciri dan simbol SM Tower harus terpampang jelas. “Simbol menara atau mahkotanya harus sama sebagaimana SM Tower Yogyakarta,” harap Haedar.

Bagi Haedar, SM Tower dan unit bisnis lain yang kreatif dan inovatif adalah langkah untuk mengembangkan amal usaha di lingkungan Muhammadiyah.

“Hal tersebut penting karena dengan ekonomi yang kuat, dakwah Muhammadiyah semakin mudah dan semakin luas,” papar Haedar.

Pusat perhotelan dan pariwisata ini merupakan langkah nyata dalam mendukung kemandirian di bidang properti, menunjukkan komitmen dalam pengelolaan dari perizinan, pembangunan hingga manajemen yang dilakukan secara mandiri. Kehadiran SM Tower and Convention Berau ini menandai ekspansi SM Tower agar semakin dikenal masyarakat.

Seperti dikatakan Deni, SM Tower and Convention bukan hanya properti fisik untuk penginapan, tapi merupakan wujud kemandirian dalam segala aspek. Proses perijinan, pembangunan dan manajemen dijalankan secara mandiri. “Tanpa ketergantungan pada pinjaman dari bank,” ungkapnya.

SM Tower Berau awalnya hotel yang dimiliki pihak lain. Pada Agustus 2023 Universitas Muhammadiyah Berau membeli seluruh aset hotel itu. Setelah akuisisi diubah namanya menjadi SM Tower Berau yang pengelolaannya bekerjasama dengan SM Tower & Convention Yogyakarta.

Di Indonesia kini sudah ada dua SM Tower dan akan terus tumbuh serta berdiri SM Tower lainnya di berbagai daerah. “SM Tower Berau bukan hanya sebagai tempat penginapan, melainkan juga sebagai manifestasi kemandirian ekonomi Persyarikatan Muhammadiyah di bidang perhotelan dan pariwisata,” kata Deni.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed