PASBAR, JURNAL SUMATRA – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Pasaman Barat, Ny. Sifrowati Yulianto, menegaskan pentingnya memberikan perlakuan yang setara kepada seluruh anak didik PAUD, karena setiap anak memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak.
Pernyataan tersebut disampaikan saat membuka Workshop Pendekatan Deep Learning dalam rangka memperingati HUT ke-75 Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI–PGRI) di Aula Kantor Bupati Pasaman Barat, Selasa (20/5/2025).
“Tidak boleh ada perlakuan berbeda terhadap anak didik, baik dari segi latar belakang ekonomi orang tua maupun faktor lainnya. Semua anak adalah anak-anak cerdas Pasaman Barat,” ujar Ny. Sifrowati.
Ia juga mendorong peningkatan kualitas metode pengajaran untuk membentuk generasi cerdas dengan dasar pengetahuan yang kuat. Selain itu, ia mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam membatasi penggunaan gawai pada anak.
“Berikan perhatian kepada anak-anak kita. Yang paling penting, ingatkan dan ajak orang tua untuk tidak memberikan smartphone secara berlebihan, karena dampaknya jauh lebih besar dibanding manfaatnya,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bunda PAUD Pasbar juga mengingatkan pentingnya menjaga asupan gizi anak-anak usia dini serta membiasakan mereka untuk tidak jajan sembarangan, guna mendukung tumbuh kembang yang optimal.
Ia turut menyinggung kondisi fiskal saat ini, di mana terjadi pemangkasan anggaran secara nasional, termasuk di Pasaman Barat. Meski demikian, ia mengajak para guru untuk tetap memberikan pendidikan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.
“Kesabaran dan keikhlasan Bapak dan Ibu guru adalah kunci dalam membentuk generasi hebat di Pasaman Barat,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman Barat, Adrianto, menyampaikan apresiasinya kepada para guru PAUD atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai pendekatan deep learning sangat relevan dalam proses pendidikan anak usia dini.
“Deep learning membangkitkan kesadaran anak dalam belajar dan menyesuaikan proses pembelajaran dengan tingkat pengetahuan mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pendekatan ini diterapkan melalui metode bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain, tanpa tekanan atau paksaan, sesuai dengan prinsip utama PAUD.
Senada dengan itu, Ketua IGTKI Pasaman Barat, Henni Trianti, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan HUT ke 75 IGTKI, yang mengusung tema “Guru Taman Kanak-Kanak Bermartabat, Anak Indonesia Hebat Mendukung Wajib Belajar 13 Tahun, Dimulai dari Taman Kanak-Kanak.”
Komentar