PALEMBANG, JURNAL SUMATRA – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) resmi menetapkan status siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terhitung sejak 17 Juni hingga 30 November 2025.
Penetapan ini tertuang dalam SK Gubernur Sumsel No. 366/KPTS/BPBD-SS/2025, sebagai respons terhadap prakiraan musim kemarau yang diprediksi lebih kering dari biasanya dan meningkatnya potensi titik panas (hotspot) di wilayah rawan.
Sebagai tindak lanjut, Pemprov Sumsel menggelar Apel Siaga Karhutla 2025 di Halaman Griya Agung, Palembang. Apel dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq didampingi Gubernur Sumsel Herman Deru, dan diikuti oleh jajaran pemerintah pusat dan daerah, TNI, Polri, BNPB, BPBD, Manggala Agni, serta pelaku usaha yang aktif dalam pengendalian karhutla, Selasa (29/7/2025).
Dalam sambutannya, Menteri Hanif menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan dunia usaha.
“Peran sektor swasta dibutuhkan untuk memperkuat tim pengendalian karhutla yang sudah ada, seperti TNI/Polri, BPBD, Manggala Agni, dan masyarakat peduli api. Perusahaan diharapkan turut melakukan pemadaman dini di areal terbakar agar penanganan bisa dilakukan secepat mungkin,” tegas Hanif.
Mendukung hal tersebut, APP Group melalui unit usahanya PT OKI Pulp & Paper Mills (OKI Pulp & Paper) dan tiga mitra pemasok yakni PT Bumi Mekar Hijau (BMH), PT Sebangun Bumi Andalas (SBA), dan PT Bumi Andalas Permai (BAP) turut berpartisipasi aktif dalam apel ini. Keterlibatan ini mencerminkan komitmen sektor industri dalam memperkuat kesiapsiagaan menghadapi puncak musim kemarau 2025.
“Status siaga bukan sekadar peringatan, melainkan panggilan untuk bertindak cepat dan terkoordinasi. Kami mendukung penuh upaya Pemprov Sumsel dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor. Melalui strategi integrated fire management, kami konsisten menerapkan pencegahan, deteksi dini, dan respon cepat di wilayah operasional,” ujar Direktur APP Group, Suhendra Wiriadinata.
Dalam kegiatan tersebut, OKI Pulp & Paper bersama para mitranya menunjukkan kesiapan sumber daya manusia dan teknologi, seperti regu pemadam kebakaran (RPK), Tim Reaksi Cepat (TRC), kendaraan pemadam dan patroli, serta peralatan pemantauan titik api, termasuk penggunaan drone. Semua elemen ini didukung oleh teknologi situation room berbasis satelit yang aktif 24 jam secara real-time.
GM Fire Management APP Group, Sujica Lusaka menjelaskan, bahwa tahun ini pihaknya memperkuat jalur distribusi air, konektivitas antardistrik, serta sistem komando terpadu guna meningkatkan efisiensi di lapangan.
Komentar