“Integrasi patroli udara, pemantauan darat, dan teknologi berbasis data menjadi fondasi kami untuk memastikan titik api dapat ditangani sebelum meluas,” ungkap Sujica.
Saat ini, OKI Pulp & Paper bersama mitranya di wilayah OKI Sumsel telah menyiagakan lebih dari 570 personel RPK dan 27 personel TRC, 4 helikopter untuk patroli dan water bombing, 2 kendaraan amfibi Airboat, serta 77 kendaraan air untuk lahan basah. Selain itu, tersedia 68 kendaraan darat (mobil, motor, dan truk) serta ratusan unit peralatan pemadam lainnya.
Untuk mendukung deteksi dini, perusahaan juga mengoperasikan 65 menara api (permanen dan portabel), 68 pos pantau, 13 drone untuk wilayah blank spot, serta 18 situation room yang terhubung secara real-time antar distrik dan pusat komando, 24 jam non-stop.
APP Group juga mendukung implementasi program Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG) yang diluncurkan Menteri LH pada 25 Mei 2025 di Desa Jadi Mulya, Kabupaten OKI. Program ini menargetkan pembentukan 800 desa peduli gambut hingga akhir 2025.
Di desa percontohan tersebut, APP Group dan mitranya mendampingi masyarakat dalam praktik pertanian tanpa bakar dan pengembangan ekonomi lokal berbasis lahan gambut.
“Penguatan kapasitas masyarakat adalah kunci pencegahan karhutla yang berkelanjutan. Melalui DMPG, kami mendampingi warga Desa Jadi Mulya untuk membangun pengelolaan lahan tanpa bakar dan ekonomi lokal yang tangguh. Kami berharap model ini dapat direplikasi di desa-desa lain,” kata Vice Director OKI Pulp & Paper, Gadang H. Hartawan. (Choe)
Komentar