oleh

Angkat Anyaman Purun, Stand OKI Raih Juara 1 di Swarna Songket Nusantara 2025

OKI, JURNAL SUMATRA – Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, kembali mencuri perhatian. Dalam perhelatan Swarna Songket Nusantara 2025 yang digelar megah di Pelataran Benteng Kuto Besak Palembang pada 1–5 Agustus 2025, stand pameran Kabupaten OKI berhasil meraih juara 1 stand terbaik berkat keunikannya dalam mengangkat kearifan lokal anyaman purun, warisan budaya yang lestari dan kini tampil memukau dalam balutan inovasi.

Pada ajang ini, stand Kabupaten OKI menghadirkan ragam produk kriya berbahan dasar tumbuhan purun (lepironia articulata), mulai dari tikar tradisional, tas, dompet, hingga dekorasi interior bernuansa etnik modern.

Berbagai hasil kriya lainnya seperti songket bidak cukit serta panganan lokal yang memiliki keunikan tekstur, warna alami, dan filosofi tersendiri menjadikan stand OKI sebagai pusat perhatian selama event berlangsung.

“Kami ingin mengangkat kearifan lokal Kabupaten OKI. Selain songket, juga produk hasil serat alam yang dirangkai dengan hati dan sejarah panjang, seperti purun,” ujar Ketua Dekranasda OKI, Hj. Ike Muchendi, usai menerima penghargaan.

Tikar Purun adalah produk khas masyarakat OKI yang berasal dari wilayah rawa seperti Pedamaran, Pampangan, dan Cengal.

Dibuat secara tradisional oleh tangan-tangan terampil ibu-ibu perajin desa, tikar yang berasal dari tumbuhan rawa liar ini bertransformasi menjadi kriya kaya manfaat.

Dalam budaya lokal, tikar purun bukan sekadar alas duduk, ia adalah lambang kebersamaan, ketekunan, dan keseimbangan hidup dengan alam. Masyarakat OKI telah menjadikannya bagian dari tradisi, mulai dari upacara adat hingga aktivitas harian.

Kini, melalui sentuhan desain kontemporer, tikar purun tampil lebih modern dan bernilai ekonomis tinggi, tanpa kehilangan akar budayanya.

“Kriya ini sekaligus menjadi representasi dari keberlanjutan lingkungan karena seluruh prosesnya berbasis bahan alami, bebas bahan kimia, dan memberdayakan masyarakat lokal,” jelas Ike.

Produk-produk yang ditampilkan di stand Kabupaten OKI merupakan hasil binaan UMKM lokal yang sebagian besar digerakkan oleh perajin perempuan desa. Mereka tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga mengangkat ekonomi keluarga dari hasil kerajinan tangan.

Pemkab OKI melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) terus mendorong regenerasi dan inovasi dalam pengolahan Purun agar tetap relevan di pasar lokal maupun global.

“Dukungan ini mencakup pelatihan desain, pemasaran digital, hingga sertifikasi produk ramah lingkungan,” tambahnya.

Partisipasi OKI dalam Swarna Songket Nusantara 2025 menjadi langkah penting dalam mendorong kriya lokal ke panggung nasional dan internasional. Pemkab OKI bersama Dekranasda dan pelaku UMKM, terus berkomitmen membina para perajin dengan pelatihan, pendampingan desain, dan akses pemasaran digital.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed