Di tengah derasnya arus informasi digital, sebuah potongan video yang menampilkan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, seolah-olah menyebut guru sebagai “beban negara” sempat menghebohkan jagat maya. Isu mengenai guru sebagai beban negara yang dilontarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia baru-baru ini telah menimbulkan keresahan di kalangan guru.
Berita yang beredar di internet ini memang sulit diterima, mengingat peran vital guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa – telah diamanatkan pada Pembukaan UUD 1945 yang menegaskan tujuan negara adalah “Melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
“Guru adalah Beban”. Bagi kami para guru, kalimat itu bukan sekedar kata, ia adalah luka. Menambah pilu hati kita semua. Rintihan dan keluh kesah kami para guru pun kerap terdengar, candaan pahit pun muncul sebagai bentuk pelarian dari rasa kecewa yang mendalam. Bahkan, tak jarang candaan tentang guru sebagai beban terlontar di antara sesama guru, sebagai bentuk ironi terhadap kondisi yang ada.
Dibenak kami para guru terbayang-bayang. Benarkah guru adalah beban negara ???. Setelah diklarifikasi, terungkap bahwa video tersebut adalah hasil manipulasi digital atau hoaks. Pernyataan yang sebenarnya adalah refleksi atas tantangan pembiayaan pendidikan, dan ajakan untuk berpikir bersama tentang partisipasi masyarakat dalam mendukung dunia pendidikan.
Meski hoaks telah dibantah, dampaknya NYATA. Banyak guru merasa tersudut, seolah profesi yang dijalani dengan dedikasi dan cinta dianggap tidak bernilai. Padahal, guru adalah fondasi bangsa. Tanpa guru, tidak akan ada dokter, insinyur, menteri, bahkan presiden sekalipun.
Candaan “guru adalah beban” yang kini beredar di kalangan kami bukanlah bentuk humor, melainkan mekanisme bertahan. Kami tertawa agar tidak menangis. Kami saling menguatkan agar tidak runtuh.
Suara hati kami bergumam di langit raya, kadang bukan pujian yang kami dapatkan dan bukan hinaan pula yang kami inginkan. Melainkan mengerti satu sama lain dalam kebijakan untuk membantu negara dalam mewujudkan cita-cita bangsa “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Kemanakah keadilan itu ???
Kita tahu bersama:
1. Guru adalah garda terdepan dalam dunia pendidikan.
Ketika berbicara tentang masa depan bangsa, tidak bisa dilepaskan dari peran pendidikan. Dan di jantung pendidikan itu, berdirilah sosok guru, bukan di belakang, bukan di samping, tetapi di garis depan. Guru adalah garda terdepan dalam membentuk karakter, kecerdasan, dan masa depan generasi penerus. Guru adalah sosok yang mentransformasi ilmu pengetahuan, menanamkan nilai-nilai moral, dan membentuk karakter generasi muda. Tanpa guru, mustahil kita dapat mencapai kemajuan di berbagai bidang.
Komentar