LUBUK LINGGAU, JURNAL SUMATRA -Suasana Pasar Inpres Pamiri Blok A Lubuk Linggau yang biasanya ramai dengan aktivitas jual beli warga, mendadak gempar setelah kabar pembobolan toko pakaian milik seorang pedagang bernama Arif menyebar luas.
Tiga pemuda yang diduga sebagai pelaku, masing-masing berinisial IH, VN dan NT, akhirnya berhasil diamankan aparat kepolisian setelah sempat membuat warga resah.
Peristiwa pencurian tersebut terjadi pada dini hari, Selasa (4/11/2025), saat area pasar sudah sepi dan sebagian besar kios ditinggalkan pemiliknya. Berdasarkan keterangan awal, para pelaku masuk ke dalam toko dengan cara merusak bagian pintu utama, kemudian menggasak sejumlah pakaian dagangan yang tersusun rapi di etalase.
Keesokan paginya, pemilik toko, Arif, terkejut saat membuka tokonya dan mendapati kondisi berantakan. Beberapa tumpukan baju hilang, sementara gembok dan engsel pintu tampak rusak. Setelah dilakukan pengecekan, korban memperkirakan kerugian mencapai sekitar Rp15 juta, terdiri dari puluhan potong pakaian berbagai merek dan model.
“Saya baru tahu pagi itu waktu mau buka toko. Lihat pintu sudah rusak dan banyak baju hilang. Langsung saya lapor ke pihak pasar dan polisi,” ungkap Arif, pedagang pakaian yang menjadi korban, dengan nada kecewa.
Sementara itu, sejumlah warga sekitar mengaku sempat mencurigai beberapa pemuda yang terlihat mondar-mandir di sekitar lokasi pada malam sebelum kejadian. Berkat laporan cepat warga, petugas dari Polsek setempat segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan para pelaku tanpa perlawanan.
Kapolsek yang memimpin penangkapan membenarkan adanya peristiwa pencurian tersebut.
“Benar, tiga terduga pelaku sudah kita amankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Barang bukti juga sedang kami inventarisasi,” ujarnya singkat.
Kejadian ini menambah daftar panjang kasus pencurian di kawasan Pasar Inpres dalam beberapa bulan terakhir. Para pedagang mengaku mulai merasa waswas, terlebih setelah beberapa kios lain juga pernah nyaris menjadi sasaran aksi serupa.
Korban dan warga sekitar berharap, kasus ini menjadi perhatian serius bagi pengelola pasar dan aparat keamanan agar pengawasan di area perdagangan diperketat, terutama pada malam hari.
“Kalau bisa, ada petugas yang rutin patroli malam. Kami pedagang kecil ini kerja keras cari rezeki, jangan sampai habis begitu saja karena ulah pencuri,” tambah Arif.
Saat ini, ketiga pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Lubuklinggau. Polisi juga tengah menelusuri kemungkinan adanya pelaku lain yang turut membantu aksi pencurian tersebut.













Komentar