LAHAT, JURNAL SUMATRA – Polres Lahat melalui Polsek Kota Lahat, telah melaksanakan penanaman jagung kuartal IV tahun 2025, di Desa Tanah Pilih Kecamatan Gumay Talang, Kabupaten Lahat.
Kegiatan penanaman jagung yang dilaksanakan kelompok tani bina harapan dilahan seluas 7 hektar ini, didampingi Bhabinkamtibmas Brigpol Freski Ardi Wieanata SH, PPL Jati Santoso S.P, Seni Pradani S.P dan petugas penyuluh POPT, Ahmed Kodi.
Hal ini, sebagai bagian dari program peningkatan ketahanan pangan dan optimalisasi lahan pertanian. Kegiatan ini difokuskan pada lahan-lahan yang telah melalui masa istirahat pascapanen padi pada kuartal III, sehingga memiliki kadar unsur hara yang cukup baik untuk mendukung pertumbuhan tanaman jagung.
“Penanaman dilakukan serentak di beberapa wilayah, terutama daerah dengan curah hujan sedang yang mendukung pertumbuhan jagung pada musim penghujan,” ungkap Kapolres Lahat AKBP Novi Edyanto SIK, MIK, melalui Kasi Humas AKP Mastoni SE, disampaikan Kasubsi Penmas Humas Polres Lahat, Aiptu Liespono SH, pada Senin (6/10/2025).
Liespono menceritakan, persiapan lahan dimulai sejak awal Oktober, mencakup pembersihan gulma, pengolahan tanah, serta pemupukan dasar.
“Petani juga diberikan pelatihan teknis singkat mengenai cara budidaya jagung yang sesuai dengan standar pertanian berkelanjutan, termasuk pemilihan benih unggul, pola tanam, serta penggunaan pupuk organik,” ujar Liespono.
Dijelaskannya, dinas pertanian daerah turut mendistribusikan bantuan berupa benih jagung hibrida dan pupuk kepada kelompok tani untuk mendukung produktivitas.
Proses penanaman berlangsung selama bulan Oktober hingga pertengahan November, menyesuaikan dengan kondisi iklim setempat. Dengan memanfaatkan curah hujan alami, irigasi tambahan tidak terlalu dibutuhkan, sehingga menghemat biaya produksi.
“Jarak tanam diatur secara optimal untuk memaksimalkan pencahayaan dan sirkulasi udara antar tanaman, yang berperan penting dalam mencegah serangan hama dan penyakit,” tambahnya.
Dikatakannya, selama fase pertumbuhan vegetatif hingga generatif, dilakukan monitoring berkala oleh petugas penyuluh lapangan. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara terpadu, mengedepankan metode ramah lingkungan seperti penggunaan pestisida nabati dan rotasi tanaman. Upaya ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem lahan pertanian serta mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis.
Secara keseluruhan, kegiatan penanaman jagung pada kuartal IV berjalan dengan lancar dan mendapat dukungan positif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, penyuluh pertanian, serta komunitas petani. Diharapkan keberhasilan ini dapat mendorong perluasan area tanam pada musim berikutnya dan memberikan kontribusi nyata terhadap swasembada jagung.
Komentar