Skenario pertama jika cuaca berlangsung normal tanpa dipengaruhi fenomena iklim, skenario kedua jika dipengaruhi fenomena iklim, dan ketiga jika dipengaruhi beberapa fenomena iklim dan skenario keempat jika dipengaruhi seluruh fenomena iklim secara bersamaan.
Saat ini, menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, yang sedang terjadi adalah skenario keempat atau skenario terburuk dimana La Nina sedang berlangsung, juga adanya angin Monsun Asia yang mengakibatkan peningkatan pembentukan awan-awan hujan di wilayah Indonesia.
Serta munculnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), yaitu gelombang atmosfer yang membawa kumpulan awan hujan yang bergerak dari Samudra Hindia di zona tropis dari sebelah timur Afrika atau sebelah barat Indonesia memasuki wilayah Indonesia menuju wilayah Pasifik.
Selain itu juga adanya fenomena gelombang atmosfer yang terjadi di ekuator yaitu gelombang Rossby Ekuator dan Kelvin yang meningkatkan potesi hujan. Juga menghangatkan muka air laut di perairan Indonesia sehingga menambah penguapan.
Saat ini juga terpantau adanya bibit siklon dan fenomena siklonik dibeberapa titik yang dapat berdampak secara tidak langsung dapat meningkatkan curah hujan dan kecepatan angin.
Dari skenario tersebut diprediksikan pada Januari-Maret 2021 akan berdampak peningkatan curah hujan bulanan mencapai 300-500 mm setara dengan peningkatan curah hujan 40-80 persen dari normalnya.
Skenario terburuk yang sedang terjadi saat ini atau lebih dikenal dengan cuaca ekstrem, sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik, serta hujan lebat disertai kilat atau petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan.
Ikhtiar bersama
Selain mengeluarkan peringatan dini jauh-jauh hari, BMKG juga kerap memperbarui prakiraan cuaca, iklim hingga peringatan dini banjir serta kejadian gempa bumi yang saat ini aktivitasnya meningkat, informasi tersebut dapat dipantau melalui berbagai kanal media.
Informasi dari BMKG dapat dipantau melalui kanal-kanal yang tersedia seperti call center 196, website www.bmkg.go.id, sosial media infoBMKG di Instagram dan Youtube serta pada aplikasi telepon pintar infoBMKG.
Upaya-upaya yang sudah dilakukan selain mengeluarkan peringatan dini juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penangan dampaknya.
Tidak cukup hanya kepada pihak terkait, masyarakat juga harus lebih siap dalam menghadapi situasi terburuk dampak cuaca ekstrem, salah satunya dengan memonitor terus informasi dari BMKG.
Komentar