oleh

Intervensi kecerdasan buatan dalam menekan cedera pesepak bola

Rotasi hanya salah satu cara, karena yang paling dibutuhkan adalah menaksir kebugaran para pemain. Dan itu ternyata membutuhkan bantuan teknologi masa kini, tepatnya kecerdasan buatan atau AI.

Cerita dari La Liga Spanyol berikut ini adalah salah satu kisah bagaimana klub sepak bola mengeksploitasi AI guna menciptakan tim siap bertanding setiap waktu dengan kekuatan penuh karena pemain-pemain selalu bugar.

Sejak awal musim 2017-2018, Getafe menggandeng perusahaan AI berbasis di California, Zone7, yang mampu menyediakan data relatif akurat dalam memprediksi pemain yang berisiko cedera.

Getafe, dan kemudian klub Liga Skotlandia Rangers dan dua klub MLS Real Salt Lake serta Toronto FC, reguler mengirimkan data latihan dan pertandingan pemain kepada Zone7 yang lalu menganalisisnya dengan menggunakan algoritmanya. Perusahaan ini akan mengirimkan email setiap hari kepada klub-klub itu mengenai pemain-pemain yang harus diawasi yang dimasukkan ke “zona berbahaya”.

Hasilnya, antara awal musim 2017-2018 sampai Maret 2020 sebelum La Liga diinterupsi pandemi COVID-19, Getafe berhasil menekan jumlah pemain yang cedera.

“Tiga musim lalu selama tahun pertama bersama Zone7, kami mengalami pengurangan volume cedera sampai 40 persen,” kata Javier Vidal, Kepala Performa Getafe. “Mengingat mesin Zone7 semakin andal dan kami bisa mengakses data lebih banyak lagi pada tahun kedua, kami pun mengalami pengurangan sampai 60 persen volume cedera.”

“Itu artinya setiap tiga cedera yang kami alami dua musim lalu, kami kini hanya mengalami satu cedera,” sambung Vidal seperti dikutip ESPN.

Jordi Cruyff, mantan gelandang Barcelona dan Manchester United, juga pernah menggunakan Zone7 sewaktu menjadi direktur olah raga klub Israel, Maccabi Tel Aviv, pada 2017.

Landasan pengambilan keputusan

Awalnya ditolak mentah-mentah oleh pelatih Maccabi saat itu. Namun sang pelatih tak menolak mengirimkan data pemain kepada klub. Dan klub kemudian menyerahkannya kepada Zone7.

“Saya akan menerima email sebelum berlatih setiap hari mengenai pemain yang berisiko cedera dan memprediksi dengan tepat lima sampai tujuh pemain cedera,” kata Cruyff.

Dia kaget oleh ketepatan prediksi tersebut. Sejak itu klub Israel ini membiarkan intervensi kecerdasan buatan dalam menaksir pemain yang berisiko cedera sehingga bisa meminimalkan pemain yang cedera.

Tal Brown, yang bersama Eyal Eliakim mendirikan Zone7 pada 2017, menjelaskan bagaimana cara AI mendeteksi risiko cedera kepada ESPN.

“Setiap pemain kini menggunakan rompi GPS, mereka diperiksa kekuatan dan fleksibilitasnya di klub mereka, banyak tim yang membagikan arloji kepada pemain mereka untuk mengukur tidur, jadi pada dasarnya orang yang bekerja untuk sebuah klub hanya perlu melihat belasan dasbor setiap hari yang dikalikan dengan 20 pemain, lalu dikalikan dengan enam hari dalam satu pekan” kata Brown.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed