oleh

Mantan Dirjen: Ekspor benih lobster sumbang sedikit uang untuk negara

“Komnas Kajiskan itu seharusnya berisi orang-orang independen yang melakukan riset. Akan tetapi, pada saat itu Pak Menteri tidak membentuk Komnas Kajiskan dan komnas baru dibuat pada bulan Desember 2020, jadi tidak ada riset untuk sampai ke nilai 139 juta, hanya karena nilai sudah keluar maka itulah yang kami jadikan rujukan dalam membuat rekomendasi,” kata Zulficar menjelaskan.

Angka 139 juta, menurut Zulficar, juga membuat sejumlah pihak tidak nyaman karena dinilai terlalu kecil.

“Banyak yang tidak nyaman karena di bayangan mereka 139 juta terlalu kecil. Mereka itu, termasuk Pak Menteri, penasihat karena mereka pikir bisa ekspor hingga ratusan juta hingga miliaran. Pak Menteri dalam pertemuan informal juga mengatakan harusnya ini jumlah miliaran,” kata Zulficar.

Belakangan Zulficar memutuskan mundur dari KKP pada tanggal 14 Juli 2020 karena merasa tidak cocok dengan kebijakan Edhy Prabowo.

“Saya mundur karena tiga alasan, pertama melihat kebijakan di kementerian yang tidak mengarah keberlanjutan dan tidak pro poor, kedua tata kelola tidak sepenuhnya dijalankan, dan ketiga komitmen antikorupsi diragukan,” kata Zulficar.

Pada bulan Oktober 2020, Zulficar lalu mengetahui kuota ekspor benih lobster ditambah menjadi 418 juta.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed