Dengan begitu, perputaran uang akan terjadi lebih signifikan. Selain tingkat hunian atau menginap dalam jangka lebih panjang, juga berimbas pada pusat oleh-oleh dan perbelanjaan di Kota Malang, sehingga menguntungkan UKM dan IKM di kota itu.
Namun selama ini, kebanyakan wisatawan yang berasal dari Timur Tengah lebih memilih Malaysia saat berwisata ke Asia ketimbang negara-negara di Asia lainnya, karena Malaysia telah dikenal sebagai destinasi wisata halal.
Untuk menggiatkan wisata halal yang dibidik menjadi “primadona” bagi wisatawan Timur Tengah itu, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang melakukan berbagai upaya, salah satunya menggelar Bazar Wisata Halal.
Penyelenggaraan bazar wisata halal ini bertujuan memperkuat Kota Malang menjadi destinasi wisata halal unggulan, bahkan pemkot setempat juga sedang mengajukan legalitas halal bagi 30 dapur hotel dan restoran di kota pendidikan itu ke LPPOM Provinsi Jatim, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa bazar wisata halal ini menjamin kepada setiap konsumen terhadap kehalalan produk yang dijual. Bukan saja pada bahan makanannya, juga pada prosesnya.
Nantinya akan ada jaminan bagi konsumen bahwa makanan dan minuman berlabel halal itu benar-benar sesuai dengan prosedur dan mendapatkan sertifikasi halal, “Sambil menata wisata halal, ke depan kami juga ingin mengangkat UMKM dengan produk-produknya yang juga terjamin kehalalannya,” kata politikus Partai Demokrat itu.
Pemkot Malang ingin memantapkan bahwa destinasi wisata halal menjadi daya tarik tersendiri untuk meningkatkan wisatawan baik mancanegara maupun local, Sektor ekonomi harus kembali bergerak, potensi wisata halal perlu sungguh-sungguh digarap dengan baik agar ketika pansemi berakhir, Kota Malang khususnya telah siap menyambut wisatawan.(anjas)
Komentar