Diselenggarakan secara bertahap, dimulai dari tahap pengiriman proposal calon tim peserta KRI. Tim yang lolos seleksi proposal tahap pertama mengikuti seleksi tahap kedua dengan memperlihatkan penampilan robotnya secara daring: mengirimkan video penampilan atau menampilkan robotnya secara langsung secara daring melalui video conference.
Seleksi tahap kedua ini merupakan Kontes Robot Indonesia Tingkat Wilayah untuk menseleksi tim robot yang akan diundang untuk hadir secara langsung/luring pada Kontes Robot Indonesia 2022 Tingkat Nasional. Tim yang bertanding di tingkat nasional adalah para juara yang mengalahkan 654 tim terdaftar pada tingkat wilayah. Kali ini terdapat 24 tim Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI), 24 tim Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI), 22 tim Kontes Robot Sepak Bola Indonesia-Beroda (KRSBI-B), 12 tim Kontes Robot Sepak Bola Indonesia-Humanoid (KRSBI-H), 24 tim Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI), dan 15 tim pada Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI).
Bagi Gatot, KRI menjadi langkah awal untuk menunjukkan jumlah talenta-talenta robotik Indonesia. “Selain itu, menjadi cermin kemampuan yang diakui secara internasional bahwa anak bangsa kita luar biasa di bidang teknologi robotika,” papar Gatot. Kampus UAD mendukung tim robotnya dengan memberikan fasilitas dari lab-lab yang ada dan berusaha memberikan upaya yang terbaik. Gatot menyampaikan rasa bangganya akan lonjakan prestasi tim robot pada pelaksanaan KRI 2022.
Ia menyadari para mahasiswa memiliki potensi kreativitas yang sangat luas dan harus didukung budaya inovasi yang kuat, terutama dalam hal kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), dan robotika. Pihaknya tetap ingin memastikan para talenta unggul tetap dapat mengaktualisasikan potensi dan prestasinya di berbagai situasi dan kondisi. Ia berharap tahun ini dapat terus mendorong prestasi dan menemukan talenta-talenta terbaik yang akan dipersiapkan lebih lanjut di bidang teknologi. (Affan)
Komentar