oleh

Kasus HIV/AIDS di OKI Capai 12 Ribu Jiwa, Itu Keliru

Ia menjelaskan, stigma sering membuat pasien enggan memeriksakan diri atau menjalani pengobatan. Karena itu, edukasi yang menyentuh semua lapisan masyarakat dinilai penting untuk menekan angka penularan HIV/AIDS, termasuk dukungan media.

“Perilaku seksual tertentu memang meningkatkan risiko penularan, tetapi kita harus fokus pada edukasi, bukan penghakiman,” katanya.

Amrina juga mengajak masyarakat memahami penderita HIV/AIDS membutuhkan dukungan, bukan diskriminasi. Dengan pendekatan yang inklusif, stigma dapat dihilangkan, sehingga upaya pencegahan dan pengobatan bisa berjalan lebih efektif. (Choe)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed