MUBA, JURNAL SUMATRA – Jalan Rantau Sialang-Rimba Ukur (C5) merupakan jalan Kabupaten penghubung antar Kecamatan. Yang mana jalan tersebut merupakan akses terdekat bagi masyarakat Kecamatan Sungai Keruh untuk bepergian ke Desa Rimba Ukur Kecamatan Sekayu, maupun Kecamatan Plakat Tinggi Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Meski saat menjelang Pilkada dan Pileg pembangunan jalan tersebut kerap digaungkan, tapi nyatanya sudah berapa kali pergantian pemimpin dan legislatif pembangunan jalan yang berkisar sekitar 6 Kilometer itu belum juga rampung, selama ini peningkatan jalan hanya dilakukan pada titik-titik tertentu saja.
Sehingga jalan tersebut tak pernah mulus, bahkan sebagian badan jalan yang belum ditingkatkan sudah sejak tahun belakangan tadi mengalami rusak parah.
Tak hanya itu, disepanjang jalan Rantau Sialang-Rimba Ukur juga terdapat 2 (dua) jembatan lama yang terbuat dari Besi, bahkan salah satu dari kedua jembatan tersebut, papan lantainya sudah terlihat porak poranda bahkan tak dapat dilalui sama sekali oleh kendaraan roda empat.
Oleh sebab itu, warga pengguna jalan lebih memilih lewat jalan lain dengan jarak tempuh puluhan kilometer ketimbang lewat jalan tersebut.
Rahman (56) pengguna jalan asal Kecamatan Sungai Keruh mengatakan, bahwa dari dulu hingga sekarang jalan Rantau Sialang menuju Desa Rimba Ukur tak pernah mulus.
“Seingat aku, jalan ini tak pernah mulus, padahal sudah berapa kali pemilihan kepala daerah dan anggota dewan. Kami pengguna jalan sangat berharap jalan ini dibangun secara keseluruhan, karena jarak tempuh sangat dekat bekisar 6 kilometer. Kalau kami pengguna jalan berkeliling lewat KM 11, banyak memakan biaya, sebab jarak tempuhnya kurang lebih 25 Kilometer,” ujar Rahman saat dibincangi wartawan Jurnalsumatra.co Kamis (4/9/2025) pagi.
Sementara Edi Sapran (40) warga Desa Rimba Ukur mengatakan, bahwa ada dua kendala yang dihadapi pengguna jalan saat melintas, yakni kerusakan badan jalan dan jembatan.
“Selain jaran rusak parah, ada juga satu jembatan yang tak bisa dilewati sama sekali oleh kendaraan roda empat, termasuk kendaraan roda dua. Pasalnya papan lantai jembatan itu sudah porak poranda, bagi pengendara roda dua yang bisa lewat itu, karena mereka berani melewati besi alang jembatan,” ungkap nya.
Edi Sapran yang merupakan salah anggota BPD Desa Rimba Ukur ini juga berharap, dibawah kepemimpinan Bupati Toha agar jalan tersebut dapat dibangun secara keselurahan.
“ya, harapan kami siapa lagi selain pak Bupati Toha. Selaku putra daerah saya yakin beliau dapat mengabulkan harapan warganya. Disini kami tidak minta berlebihan, cuma sekedar minta ditingkatkan badan yang belum dibangun itu dan juga jembatan. Lebih bagusnya lagi, jembatan jalan Kabupaten yang ada di desa kami itu ditingkatkan menjadi beton, sebab kerangka besi jembatan itu dinilai sudah pada keropos,” harapnya. (Rafik Elyas)
Komentar