oleh

Purnamasari : Sejak 2014 Hingga Kini Tak Ada Bantuan dari Pemkab Lahat

LAHAT, JURNAL SUMATRA – Terkait tudingan sebelumnya, bahwa Hotel Bukit Selero (Buser) yang di support oleh Pemkab Lahat, mulai renovasi hingga perbaikan dibantah keras Manager Buser, Purnamasari didampingi Aaf Manager FO, Marketing dan Publik Relation Bukit Selero Lahat.

“Alhamdulillah, sejak tahun 2014 hingga saat ini, Hotel Bukit Selero Lahat tidak pernah mendapatkan bantuan dari Pemkab Lahat atas perbaikan maupun renovasi,” kilah Purnamasari didampingi Aaf, pada Senin (29/9/2025).

Dijelaskan Purnamasari, walaupun tidak mendapat dukungan dari Pemkab Lahat, namun, masih bisa terus berbuat dan terus berjalan, sehingga masih bisa mendapatkan keuntungan.

“Nah, dari hasil keuntungan tersebut, kami melakukan perbaikan dan merenovasi Bukit Selero, sehingga bisa membayar gaji 27 karyawan, dewan penasehat termasuk telah membayar Pajak ke Pemkab Lahat,” tambahnya.

Selanjutnya, disampaikan Purnamasari, terkait masalah uang titip kendaraan dilahan milik Hotel Buser memang ada dan, uang iuran 100 ribu sampai 150 ribu/bulan.

“Hasilnya, dimasukkan kedalam kas. Yang jelas, kami selaku Manager akan terus berusaha mencari keuntungan mulai dari penjualan aders, penjualan kamar restoran, kolam renang, dan hasilnya masuk ke kas Hotel Bukit Selero,” ucapnya.

Ditambahkan Aaf selaku Manager FO, Marketing dan Publik Relation (Fiar) Bukit Selero Lahat mengaku, bahwa image masyarakat Hotel Buser selain telah cukup tua, sehingga sedikit kurang peminatnya.

“Namun, kami akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan maupun penghasilan dari Hotel Bukit Selero Lahat dengan jumlah karyawan 27 orang ini,” ulasnya.

Tidak bisa dipungkiri, menurut Aaf, kalau keinginan untuk hasil dari Hotel Buser sebesar-besar mungkin, tapi, untuk harga kamar yang kita tawaran kepada konsumen yang ada, sesuai dengan SK Bupati Lahat, karena, kalau tidak sesuai atau diluar SK, pihak Hotel akan kena saat pemeriksaan BPK.

“Memang hotel-hotel baru saat ini harga untuk menginap sedikit murah, sebab, seluruh Hotel yang ada di Lahat akan terus saling bersaing,” ucapnya.

Terakhir, harapan diungkapkan, Purnamasari, kedepan agar ada terbentuknya Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dapat terbentuk agar tidak saling bersaing harga.

“Dengan terbentuknya PHRI di Kabupaten Lahat, sehingga, harga kamar di seluruh Hotel yang ada di Bumi Seganti Setungguan ini bisa bersaing dengan sehat,” harap Manager Buser Lahat. (D1N)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed